Minggu, 09 Januari 2011

Tanpa CINTA apalah artinya….. Rangkat… (ECR#70)

Tanpa CINTA apalah artinya….. Rangkat… (ECR#70)
Sabrina Shellby
| 08 January 2011 | 15:52
Total Read
5 dari 7 Kompasianer menilai Inspiratif.

1294476555430938588
**google**
Langit senja sore itu indah sekali , semburat jingga nan eksotis menaungi alam permai Rangkat. Senda gurau dan tawa renyah muda mudi Rangkat terdengar bagaikan simphony merdu di ujung hari itu. Sore itu pos ronda sedang di ambil alih oleh muda mudi Rangkat, mereka berkumpul untuk merayakan kepulangan Jingga sahabat mereka.
” Jingga… Kita  harap kamu gak pergi pergi lagi dari Rangkat kita tercinta ini, beda tau kalo gak ada kamu… ” Pemi berucap dengan serius. Muda/i yang lain tampak mengangguk angguk setuju.
” Betul itu, gak ada Jingga kurang greget. Koleksi gadisku berkurang satu…” Sambung Lala yang di sambut seruan huuuuu berjamaah oleh yang lain. Wajah Jingga tampak bersemu merah jambu.
” Walaupun kita sudah off, bukan berarti aku tidak merindukan kamu Jingga… Kamu tetap ada di hatiku.. Welcome back Jingga… ” Refo tak kurang lebay gombalnya. Dwee tampak mencibirkan bibir indahnya mendengar pengakuan Refo. Jingga yang melihat hal itu hanya tersenyum kecil.
” Hahaa… tenang Dwee, aku sudah gak ada apa apa koq ama refo, kini dia milikmu seutuhnya… ” katanya sambil mengedip genit.
” Hmmm… Banyak yang berubah di Rangkat, aku ketinggalan banyak hal indah di sini, dan aku gak mau kehilangan lebih banyak lagi, oleh karena itu, aku janji gak akan saba kota lagi deh…. “
” Baguslah kak, apa sih yang kakak cari di kota, di sini semua sudah ada kak, alam kita ini rasanya sudah memenuhi apa yang paling kita cari selama ini. Kedamaian…. ” Uleng berujar sambil memeluk  manja Jingga  yang duduk di sampingnya. Yang lain tampak mengamini apa yang di katakan Uleng.
” … Dan CINTA tentunya…. ” Celetuk Pemi yang di sambut riuh rendah oleh yang lain.
” Betul… Betul… Betul.. Tak ada cinta tak ada kehidupan..”  seru Rena
” Setuju… Bagaikan makan nasi tanpa ayam… ” Lanjut Dewa
” Bukan tanpa ayam, tanpa jengkol…. hahahhaaaa” Dwi rasis menambahkan.
” Tanpa Cinta hidup hampa” Dwee tampak berapi api.
” Lemah, letih, lesu, lemes…” Sambung Ningwang.
” Tanpa cinta, puisiku hambar…” Rey ikut berkomentar sambil melirik ningwang. Ningwang tampak tesipu malu.
” Akupun mendukung dan selalu mencari yang namanya cinta…” Hikmat sang pemuda masjid yang alim berujar pelan sambil menunduk malu.
” Akupun demikian…. Meski jutek, akupun perlu cinta…” Deasy berkata dengan mimik mengharap.
” Aku cinta sapiku Tessa…. ” Ujar Indri sambil nyengir sapi.
” Tanpa cinta jepretan kameraku warnanya kelabu ” Rizal berkata sambil tersenyum lebar.
” Cinta yang membuatku bangkit dari kematian ” sambung Bocil sang bocah ingusan.
” Cinta yang menuntunku ke sini.. Tuiiinng.. Tuiiing… ” Seru Zwan si gadis petualang sambil meloncat loncat gembira.
” Cinta mampu menumbuhkan harapan yang sudah patah menjadi baru lagi, aku ingin mengubur semua kenangan kelam dalam asa cinta yang baru…” Listy sahabat Pemi berusaha mengurai  arti cinta atas  apa yang terjadi pada dirinya.
” Akupun tak menyangka, Cinta sanggup membawaku pada kisah lama yang indah… hmm… ” Venus tampak meresapi kata katanya penuh perasaan, mungkin teringat KVB.
” Kopiku saja ku racik dengan penuh cinta”  Ujar Budi Van Boil
” Tapi jangan sampai lupa di gulain mas budi, biar cintanya lebih terasa manis… ” Nissa mengedip genit pada Budi.
” Cinta itu…. Aku…..” Lala menyambung meski sedikit tak  nyambung.
” Ahh Lala, cinta itu kita semua kaleeee….. ” Kata miss Rochma sambil menepuk Lala yang masih tampak menghayati kata katanya sendiri.
” Cinta… Cinta… Cinta… kelepek kelepek ku di buatnya…. Hahahahhaa…. ” Refo tertawa  penuh cinta sambil mengepak ngepakkan tangannya ala burung bercinta.
” Meskipun cinta kadang sulit di mengerti, datang tak di undang pergi pun susah meski sudah di tendang…” Daeng Andi berdiplomasi cinta, sedikit pilu terdengar, sudut matanya melirik Rey dan ningwang yang sedang saling berpandangan penuh cinta. Semua sempat terhenti dalam keriaan seakan turut merasakan lara hati daeng Andi.
” Tanpa cinta…. apalah artinya Rangkat….” Seru mas Hans mengejutkan semua yang ada di pos ronda karena kedatangannya yang tiba tiba. Beberapa hari yang lalu mas Hans pamit pada pak kades dan bu kades untuk pulang kampung meminta restu orang tuanya karena akan melamar jeng Pemi.
” Horeeeeee….. Mas hans pulaaannnngggg…. Aroma Janur langsung semeriwing niihh…. ” Uleng tampak antusias menyambut kehadiran mas Hans. Yang lain pun langsung mengerubungi mas Hans tak kurang antusias sambil serempak menyanyikan petikan lagu ‘Kawin… Kawin… Bulan depan aku kawiinnnn… Kawin… Kawin…. Tidur ada yang nemenin…… Mas Hans dan Jeng pemi hanya saling memandang penuh arti lalu tersipu malu.
Suasana pos ronda di ujung hari itu tampak meriah dan indah, sungguh indah….. Semua larut dalam kemesraan yang namanya….  CINTA…..
1294476363830480370

Tags: episode cinta, desarangkat, sabrinashellby

Tidak ada komentar: