“Ah kamu, dinasihati, malah ngeyel!” kesal papa.
“Ipul.. Ipul, ayo kita main!” Terdengar suara Rani anak tetangga sebelah, meski perempuan, tapi dia jago main bola.
“Eh, itu pasti Rani. Tunggu sebentar, saya ambil bolanya dulu!” Ipul lari mengambil bola lalu pamit, ” Pap… aku pergi main!”
“Hei, Ipul tidak boleh pergi, nanti kamu berantem juga sama Rani.”
” Tidak, kok, Pap! Rani, kan, bukan saudara Ipul.”
Nyengir, Ipul melesat ke luar rumah. Papanya hanya bisa melongo.
Tak lama kemudian, Ipul masuk ke rumah. Jalannya pincang dan matanya sembab habis menangis!
“Akhirnya berantem juga sama Rani, ya?”
” Nggak, Pap..! Saya gak pukul Rani, tapi Rani yang pukul saya!”
* iseng lanjutkan cerita Bang Ma’mar. :)
Ilalang, Soroako, Ceritaku.
*** Tulisan asli ada disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar