Oleh : Sabrina Shellby
Tergesa-gesa Joni berlari dalam gelap. Sesuatu membuntutinya. Sangat dekat. Tak terjangkau mata pandangnya. Semakin mendekat. Nafasnya semakin memburu. Peluh membanjiri sekujur tubuhnya. Tak kuat lagi kakinya berlari. Ia tersudut di ujung gang pasar tempat ia biasa mangkal. Sekelebat bayang itu tiba tiba mengayunkan sesuatu padanya.
*Buk! Buk! Buk! Hantaman keras bertubi tubi mendarat di tubuh dan kepalanya dari belakang. Si preman pasar yang biasanya sangar buas itu jatuh tersungkur tanpa perlawanan. Tanpa suara. Tertelungkup. Bersimbah darah. Bahkan tak sempat melihat wajah orang yang mengambil nyawanya secara brutal.
*
Di belakangnya. Seraut wajah dingin. sorot mata nyalang kelam. Masih memegang sebuah balok berlumuran darah. Wira, lelaki yang masih kanak kanak. 12 tahun saja usianya tapi dendamnya sungguh telah tua. Matanya kerap menyaksikan sang bunda yang PSK di setubuhi, di tendangi, di ludahi bak benda mati hampir di setiap malam kelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar