Jumat, 21 Januari 2011

Tangis Ibu

>> Ramdhani Nur <<


“Ibu nangis terus, Pak!”
“Biarlah, Gus!”
“Lha…apa Bapak ndak kasihan sama Ibu?”
“Ya, kasihan! Tapi mesti gimana lagi, Bapak sudah ndak bisa lagi ngebujuk ibumu.”
“Saya juga ndak bisa, Pak! Ibu kayak yang sedih betul. Apa gara-gara kita ndak ngajak Ibu pergi ke Semarang nengok Mas Slamet?”
“Ndak juga! Lha wong ibumu bilang ndak dapet ijin cuti dari pabrik.”
“Kasihan Ibu…”
“Sing sabar ae, le!”
Seorang wanita paruh baya dibujuk keluar dari kamar itu. Tangisnya tak henti meraung. Dua mayat yang terbaring di sana adalah benar suami dan anak lelakinya. Korban kecelakaan maut bis antar kota siang tadi.
****
Bandung, 17 Desember 2010
*Mencoba kembali FF singkat



Awal tulisan ini disini

Tidak ada komentar: