Celotehan Penduduk Desa Rangkat

Celotehan Penduduk Desa Rangkat

FIKSI

Mommy

| 20 October 2010 | 07:23

708

144

1 dari 1 Kompasianer menilai Inspiratif.

Disebuah desa khayalan… Namanya sebut saja Desa Rangkat sebuah desa kecil dikaki gunung  Naras. Alamnya masih sangat asri udara pegunungan yang sejuk belum tercemar polusi, yang menarik dari desa Rangkat, penduduknya gemar sekali bertegur sapa dengan rangkaian kata yang indah seperti berpantun atau berpuisi.
 

Keramahan penduduk Desa Rangkat sudah terkenal keseluruh Negeri.
Pada suatu pagi dibulan Oktober, dari jauh desa rangkat hampir tidak kelihatan, kabut tebal menutupi pandangan
dari sebuah rumah beratap rumbia beberapa orang lagi berkumpul bersenda gurau …….
Mommy yang duduk disudut dengan tangan memeluk lutut menahan dingin mulai nyeletuk :

” Pagi Buta…… hawa dingin menusuk raga
Kopi pahit bisa jadi jawaban “

Andi Harianto sang petualang sejati ,lelaki yg penuh pengertian langsung bangkit berdiri menuju dapur, tidak lama kemudian sambil menyodorkan cangkir kopi ditangan berkata :

Dalam hitam jelaga hati Manis kupandang bebungaan pagi
dalam setiap alur kata
Hitam kulebur dalam beningnya embun
Karena ini hanya secangkir
Dan Engkaupun hanya secangkir
Maka Toass untukmu Mom……

Mommy menyambutnya dengan gembira :

mari bersulang… dengan masing2 segelas kopi ditangan
sambil kudengar cerita perjalananmu
menyusuri hutan ,memancing dilautan
kisah2 tradisi …..
sungguh… pagi ini jadi indah sekali

Arif Hidayat dengan suaranya yang agak fals menyanyikan lagu Bunga seroja diiringi oleh seorang gadis yang cantik Uleng tepu namanya,bu guru cantik kembang desa Rangkat ,Kelihatanya Arif Hidayat sangat menikmati lagunya , maklumlah dari kecil sudah gemar mendengarkan lagu melayu.
Tiba-tiba dari arah pintu terdengar ketukan, Yayok pria tampan yang berkumis menawan berdiri diambang pintu suaranya menggema menggetarkan sukma :

kursus dulu agar bisa bernyanyi .. berlagu bukan belagu ………………
kurindu sapa mesramu ………….
goresanmu dalam menyentuh hatiku ……..
Nih saya kasih linknya

Seluruh penghuni rumah terkesima dengan  kehadiran mas yayok yang sudah dianggap sebagai kakak dirumah itu, Uleng dengan tersipu mendekati mas yayok….Terima kasih atas linknya ya mas !
Mas yayok dengan gaya yang bijaksana berkata;

Namanya kakak yang baik, kudu kolaborasi dengan dik Arif, untuk memuliakan wanita … apalah artinya sebuah link …selain untuk bukti ketulusan dan perhatian …
seorang kakak terhadap adik-adik wanitanya ….
ingat mommy, ingat merangkai kata …
teringat senja di kala itu …
kabut tipis mulai menebal di kaki gunung …
udara dingin tiada terasa ….
terbakar asmara di dekatmu ….
senja di pegunungan …
kabut pekat makin menghalangi pandangan …
itulah yang kumaksudkan …asap tanpa api …..

Mommy  langsung menjawab dengan lagak sok tau ( Padahal tidak tau )

ada api disitu !….coba deh disingkap….. kabut tipis mulai menebal di kaki gunung
udara dingin tiada terasa terbakar asmara didekatmu
Nah…. ada api asmara yang membakar!

Mas yayok geleng geleng kepala melihat tingkah mommy yang nampak dudul

di mana api itu ada … kenapa masih terdeteksi indera ?walau sudah disembunyikan ?masih nampak mata
begitulah sesuatu yang universal ..
bisa dirasakan, tanpa diungkapkan ….
tidak mengundang debat kusir ..
hanya hati damai dan bahagia ..
atas komunikasi kita ….
salam api ……

Sinar matahari pagi masuk menyinari ruangan lewat jendela dan celah bilik bambu perbincanganpun harus diakhiri sampai disitu dulu…pagi sudah mulai beranjak pergi diganti siang yang banyak menjanjikan harapan
Bersambung……..
~~~~~~~~

PS : Maaf apabila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan kalau masih terdapat kesalahan dalam penulisan
kritik dan saran dari teman-teman akan sangat saya hargai

Tags: desarangkat, mommy

Edit